Tuesday, 27 September 2016

Sejarah Bulan Kitab Suci Nasional

10:57 Posted by Unknown No comments
Bulan September biasanya Gereja Katolik Indonesia memasuki bulan Kitab Suci Nasional. Pimpinan Gereja menganjurkan umat Katolik menjadi lebih akrab dengan Kitab Suci dengan berbagai cara, dengan demikian umat semakin tangguh dan mendalam imannya daam menghadapi kerumitan dan kesulitan hidup dewasa ini.

Namun tahukah kamu bagaimana sejarah ditetapkannya Bulan Kitab Suci Nasional?

Selintas Sejarah
Pada bulan September telah dikhususkan oleh Gereja Katolik Indonesa sebagai Bulan Kitab Suci Nasional. Di setiap keuskupan dilakukan berbagai kegiatan untuk mengisi bulan ini, mulai di lingkungan, wilayah, paroki, biara, maupun di kelompok-kelompok kategorial. Perayaan Ekaristi berlangsung secara meriah, diadakan perarakan khusus untuk KS, dan KS ditempatkan di tempat yang istimewa. Tahukah sobat kapan pertama kali diadakan bulang kitab suci dan untuk apa?

Pertanyaan ini dapat di jawab melalui dokumen konsili vatikan II: Dei Verbum. Dikatakan bahwa kitab suci dibuka selebar-lebarnya untuk semua umat dimulai menerjemahkan kitab suci ke bahasa setempat. Awalnya telah di terjemahkan oleh diusahakan beberapa orang. Setelah diterjemahkan bersama Gereja, akhirnya terjemahan kitab suci dapat diterima oleh Gereja Katolik maupun Gereja Protestan.

Meski sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, namun umat Indonesia belum mengenal Kitab Suci. Akhirnya Lembaga Biblika Indonesia mulai mengenalkan Kitab Suci kepada umat melalui kegiatan-kegiatan tentang Kitab Suci


LBI menyatakan bahwa pengenalan Kitab Suci harus terus diupayakan mengingat tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mendekatkan dan memperkenalkan umat dengan sabda Allah. KS juga diperuntukkan bagi umat biasa, tidak hanya untuk kelompok tertentu dalam Gereja. Mereka dipersilahkan melihatnya dari dekat, mengenalnya lebih akrab sebagai sumber dari kehidupan iman mereka. 
2. Untuk mendorong agar umat memiliki dan menggunakannya. Melihat dan mengagumi saja belum cukup. Umat perlu didorong untuk memilikinya paling sedikit setiap keluarga mempunyai satu kitab suci di rumahnya. Dengan demikian, umat dapat membacanya sendiri untuk memperdalam iman kepercayaannya sendiri. 

Akhirnya dalam sidang MAWI 1977 para uskup menetapkan agar satu Hari Minggu tertentu dalam tahun gerejani ditetapkan sebagai Hari Minggu Kitab Suci Nasional. Hari Minggu yang dimaksudkan adalah Hari Minggu Pertama September. Dalam perkembangan selanjutnya keinginan umat untuk membaca dan mendalami KS semakin berkembang. Satu Minggu dirasa tidak cukup lagi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan seputar Kitab Suci. Maka, kegiatan-kegiatan ini berlangsung sepanjang Bulan September dan bulan ke-9 ini sampai sekarang menjadi Bulan Kitab Suci Nasional 

Sekian dari artikel tentang sejarah bulan kitab suci, semoga sobat masih setia membaca kitab suci mengingat perjuangannya yang panjang dan manfaatnya yang besar. Terima kasih.

Referensi
https://www.facebook.com/notes/iman-katolik/bulan-kitab-suci-nasional-selintas-sejarah/133371105177/

0 comments:

Post a Comment