Saturday 28 January 2017

Fakta Unik yang Terdapat Di Sains

05:19 Posted by Unknown , No comments
Hujan Hewan dari atas langit

Apakah sobat berpikir bahwa sains hanya sebatas pelajaran? Hanya sebatas fisika, kimia, dan biologi saja? Sains / Ilmu Pengetahuan Alam tentu membahas segala sesuatu yang kita alami bahkan di luar bumi ini. Berikut ini beberapa fakta unik yang terdapat di sains.

1. Hujan Hewan dari Atas Langit
Hujan air adalah fenomena alam yang biasa dilihat masyarakat luas dan sudah dianggap sebagai sesuatu yang lazim. Begitu juga dengan hujan es. Namun bagaimana dengan hujan hewan? Pernah dengar atau melihatnya?

Yup, hujan hewan merupakan suatu fenomena langka dalam ilmu meteorologi, walaupun kejadiannya sudah banyak dilaporkan terjadi di berbagai belahan dunia, namun fenomena ini pada kenyataannya masih menjadi arsip misteri sains bagi para ahli. Beberapa fenomena yang telah tercatat yaitu,

  • Hujan kodok di Minneapolis (1901), London (1998) dan Serbia (2005)
  • Hujan ikan di Glamorganshire, Inggris (1859), India (2006), dan Louisiana (1947)
  • Hujan buaya di Silvertown, Amerika, dan Montreal.

Beberapa ahli berpendapat bahwa angin berkekuatan kuat adalah penyebab dibalik fenomena hujan hewan ini. Entah teori tersebut benar atau tidak. Faktanya, ada beberapa hewan yang masih hidup saat jatuh dari langit.

2. Jagad Raya Memiliki Warna Abu-Abu Kekuningan yang Disebut Cosmic Late
Pada tahun 2001, tim astronomi dari John Hopkins Univerrsity, Karl Glazebrook dan Ivan Baldry menetapkan bahwa warna alam semesta adalah putih kehijau-hijauan.

Namun pada tahun 2002, mereka mengoreksii hasil analisanya. Dituturkan dalam sebuah esai berjudu “The 2dF Galaxy Redshift Survey: constraints on cosmic star-formation history from the cosmic spectrum”, bahwa warna dari seluruh cahaya di alam semesta adalah putih beige (abu-abu kekuningan). Penelitian ini dilakukan pada 200.ooo galaksi dan mengukur rentang spektral dari cahaya di alam semesta.


Hasil penelitian ini diterbitkan pada harian Washington Post. Para peneliti berkelakar bahwa mereka mencari saran untuk menamai warna baru jagad raya tersebut. Beberapa orang yang membacanya mengirim saran untuk dinamai “Cosmic Latte”. Sejak saat itu, ditetapkan bahwa nama untuk warna jagad raya adalah Cosmic Late.

3. Bulan Bergerak Semakin Menjauhi Bumi. Jutaan Tahun Lagi Kita Tak Dapat Melihat Bulan
Pada suatu masa, jutaan tahun ke depan keturunan kita tidak akan bisa melihat bulan seperti sekarang. Lambat, tetapi pasti bulan semakin bergerak menjauh dari bumi.

Fenomena ini telah diteliti oleh beberapa ilmuwan. Salah satunya adalah Prof Carrol Alley, fisikawan dari University of Maryland, Amerika Serikat. Ia mengamati pergerakan orbit bulan dengan cara menembakkan laser dari observatorium ke reflektor di bulan. Dari hasil pengamatan pada laser, jarak bumi ke bulan yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

Penelitian lain oleh McDonald Observatory, Texas, AS, yang memanfaatkan teleskop 0,7 meter, diperoleh fakta bahwa orbit bulan bergerak menjauh dari bumi dengan laju 3,8 sentimeter per tahun.

Lalu mengapa hal ini bisa terjadi?

Takaho Miura dari Universitas Hirosaki, Jepang, dalam jurnal Astronomy & Astrophysics mengemukakan bahwa hal ini dipicu interaksi gaya pasang surut air laut.

Gaya pasang surut yang diakibatkan bulan terhadap lautan di bumi ternyata berangsur-angsur memindahkan gaya rotasi bumi ke gaya pergerakan orbit bulan. Akibatnya, tiap tahun orbit bulan menjauh. Sebaliknya, rotasi bumi melambat 0,000017 detik per tahun.

Dengan demikian, dapat dimungkinkan jutaan tahun dari sekarang, seiring dengan menjauhnya bulan, hari-hari di bumi pun akan semakin lama. Mungkin akan mencapai 40 hari dalam sebulan, dan 30 jam dalam sehari.

4. Tubuh Binatang Dapat Meledak Secara Alami
Tubuh binatang dapat meledak secara alami

Beberapa jenis binatang dapat meledak secara alami dengan berbagai alasan. Pada tahun 2004, penummpukan gas di dalam bangkai ikan paus berukuran panjang 17 meter dan berat 50 ton, mengakibatkan ledakan di Taiwan. Dilaporkan bahwa ikan paus tersebut meledak dan menyemprotkan darah serta isi perutnya.

Tak hanya ikan paus, ternyata kodok pun juga dapat meledak secar alami. Pada awalnya, kodok-kodok menggembungkan tubuhnya seperti balon dan berkedut selama beberapa menit, sebelum akhirnya meledak.

Peristiwa ini pertama kali tercatat di Jerman (1968), Denmark (2005), Belgia, dan Amerika. Orang-orang berspekulasi bahwa penyebab fenomena ini adalah virus atau jamur. Namun ada yang mengatakan bahwa kodok-kodok itu sengaja bunuh. diri untuk mengontrol kelebihan populasi.

5. Belatung Dapat Menyembuhkan Luka di Kulit
Tahukah kalian, bahwa larva lalat atau belatung yang sangat menjijikkan, dulunya digunakan sebagai obat untuk penyembuhan luka pada manusia ataupun binatang. Pengobatan ini dikenal dengan istilah "Maggot Debridement Therapy", yang berarti terapi belatung.


Belatung dipercaya dapat memakan sel-sel kulit mati dan bakteri pada lapisan kulit. Terapi ini dilakukan dengan cara meletakkan belatung atau larva lalat pada kulit yang luka. Praktek ini digunakan secara luas sebelum ditemukannya antibiotik. Tujuannya untuk membersihkan jaringan mati pada luka dan mempercepat penyembuhan.

6. Tubuh Manusia Mengandung 0.2 mg Emas
Di dalam tubuh kita ternyata terdapat emas dengan kadar yang rendah. Emas ini berasal dari lingkungan yang diserap oleh tubuh. Emas merupakan senyawa yang bersifat inert, dimana emas tidak bersifat racun dalam dosis yang kecil.


Kandungan emas di dalam tubuh manusia sebesar 0,2 miligram, sebagian besar di dalam darah. Untuk mengekstrak emas seberat 8 gram, dibutuhkan darah dari 40.000 orang.

7. Api Lilin Mengandung Jutaan Partikel Berlian
Ternyata di dalam api lilin terkandung jutaan partikel berlian.


Berlian ini diperoleh dari proses kimiawi saat molekul hidrokarbon diubah menjadi karbon dioksida. Selama proses ini berlangsung, karbon dalam waktu singkat mengalami perubahan bentuk menjadi berlian nanopartikel. Setiap detiknya 1.5 juta berlian nano ini tercipta tetapi langsung terbakar habis dalam sekejap karena proses pembakaran.

8. Usia Alam Semesta Mencapai 13,82 Miliar Tahun
Usia alam semesta telah mencapai 13,82 miliar tahun

Alam semesta sudah berusia amat sepuh. yakni 13,82 miliar tahun. Berdasarkan penanggalan radiometrik meteorit, usia Bumi lebih dari 4,54 miliar tahun. Planet tempat manusia bergantung hidup sudah teramat tua, rusak, lagi padat.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan University of East Anglia, Inggris memperkirakan bahwa bumi masih mampu menopang kehidupan setidaknya selama 1,75 miliar tahun mendatang.

9. Rambut Manusia Mampu Menahan 12 Ton
Sebuah penelitian yang diungkapkan oleh pakar bernama Dr.Frederic Leroy, menyatakan bahwa rambut manusia mampu menahan berat hingga 12 ton.


Eits, namun bukan 1 helai rambut, loh! Melainkan sekitar 15 ribu helai rambut. Beban 12 ton ini setara dengan menahan bobot 2 gajah sekaligus.

10. Spesies Ubur-Ubur ini Memiliki Kehidupan Abadi
Spesies ubur-ubur ini memiliki kehidupan abadi, atau dengan kata lain tidak bisa meninggal

Pada tahun 1988, seorang mahasiswa biologi asal Jerman, Christian Sommer menemukan seekor makhluk abadi di dasar laut.

Makhluk itu adalah spesies ubur-ubur Turritopsis nutricula. Saat terluka, ia akan mengubah dirinya menjadi gumpalan, dan memulai proses pemulihan yang dinamakan transdifferentiation. Sel makhluk itu akan kembali ke bentuk awal dan kembali bertumbuh. Atau secara efektif melakukan regenerasi.

Dengan kata lain, ubur-ubur jenis ini memiliki hidup yang abadi, kecuali dimangsa oleh predator.

Nah, itulah 10 fakta tentang sains. Memang, sains selalu memberikan misteri buat kita semua. Mungkin masih banyak fakta-fakta tersembunyi lainnya di luar dugaan kita.

0 comments:

Post a Comment